Wednesday, March 14, 2012

WERKSTUK Michelia alba Dc. ( Kantil Putih )

WERKSTUK
Michelia alba Dc.
( Kantil Putih )

Tugas ini disusun untuk melengkapi praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan I




disusun oleh :
Nama : Wardha Ayu A
NIM : M0410065
Kelompok : VII
Asisten : Ainun Nadhifah



JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011


BAB I
PENDAHULUAN


I.1 Latar Belakang

Michelia alba D.C adalah sejenis pohon berkayu yang memiliki tinggi rata-rata 30 meter. Konon, tumbuhan ini berasal dari India dan banyak tersebar di Asia Tenggara dan Asia Timur
Pengantin di pulau Jawa sering menggunakan bunga Michelia alba D.C pada ujung untaian bunga melati yang menghias rambut mempelai perempuan. Bunga Michelia alba D.C atau kerap disebut Michelia alba D.C dalam Bahasa Jawa, memang bentuknya indah dan berbau harum. Ternyata, dari tanaman berbunga itu, Michelia alba D.C berkhasiat meredakan demam dan penyakit lainnya. (Qumairah, 2009)

Daun Michelia alba D.C berbentuk telur taji. Bagian bawah daun yang hijau itu terdapat bulu halus. Tiap kuncup daun dilindungi oleh 2 daun pelindung. Untuk bunga, warnanya putih, kuning, atau merah. Bentuknya seperti bunga Tulip. Buahnya ternyata enak untuk dimakan. Dalam pertumbuhannya, buah menjadi bulir panjang yang terdiri atas buah kecil- kecil berbentuk jantung. Biji dalam buah itu rasanya pahit. Kayunya sangat bagus untuk digunakan sebagai bagian dari bangunan rumah. Hanya saja, belum banyak orang yang menggunakan kayu Michelia alba D.C untuk kebutuhan tersebut. (Anonim, 2008)
Kulit kayunya berwarna coklat. Jika dibelah, warnanya kuning muda dan mudah terpecah. Bila dirasakan, kayu Michelia alba D.C terasa pahit dan agak wangi. Sedangkan, untuk kulit akarnya, warnanya merah, rasanya pahit, dan sangat tajam. Di dalam kulit dan daunnya, terdapat kandungan alkaloida dan zat samak. Kulit kayu dan akarnya juga mengandung damar. Asam damar juga terdapat pada bijinya, selain kandungan olein. Bunganya yang harum itu, terdapat minyak terbang (cheraniol, linalol, methuleugenol, asam benzoe, nerol) (Anonim, 2008)
Michelia alba D.C diambil bunganya. Biasanya, Michelia alba D.C ini untuk campuran sesajian atau wewangian lain. Wewangian itu dihasilkan dari ekstrak minyak asiri bunga, daun, dan kayu Michelia alba D.C Kulit kayunya bermanfaat untuk obat demam. Jenis Michelia alba D.C. yang kuning ini lebih dikenal sebagai Michelia alba D.C Hampir semua bagian tumbuhannya berguna, yaitu akar, batang, kulit kayu, daun, bunga, buah, dan bijinya. Kulit kayunya terasa pahit dan berkhasiat untuk obat kuat, febrifugum, dan tonikum. Untuk kulit akarnya, bisa digunakan bagi perbaikan menstruasi, bersifat abortivum dalam mempercepat keluarnya uri atau plasenta. Daunnya, bila direbus dan ditambah madu, bisa digunakan untuk obat cacing, reumatik, tenggorokan, obat kumur, dan angina. Bila napas berbau (halitosis), rebusan daunnya juga bisa digunakan. Bunga Michelia alba D.C sangat harum. Di samping sebagai penghias rambut, Michelia alba D.C kuning ini bermanfaat untuk minyak wangi atau aromatikum, kosmetik, dan upacara keagamaan. (Qumairah, 2009)
Selain itu, banyak juga orang yang menggunakannya untuk obat kuat, perangsang, dan diuretik. Minyaknya bisa untuk salep dan minyak rambut. Bagian kuncup bunganya juga kerap dimanfaatkan untuk obat penyakit raja singa (gonore uretritis) bila direbus dengan kelapa muda. Sedangkan, untuk bijinya yang dicampur dengan jahe, dapat dipakai sebagai obat demam pada anak-anak. Untuk menyapih anak dari ASI, biji Michelia alba D.C dihaluskan dan diletakkan di dada. (Qumairah, 2009)

I.2 Tujuan

Tujuan dari werkstuk ini adalah :
1. Melengkapi tugas Praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan I
2. Memudahkan bagi orang yang ingin mengetahui lebih jelas tentangtanaman Michelia alba D.C
3. Memberi gambaran yang lebih jelas tentang tanaman Michelia alba D.C
4. Menambah wawasan tentang flora bagi pembaca khususnya tanaman Michelia alba D.C



BAB II
DETERMINASI DAN KLASIFIKASI


II.1 Determinasi
1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a-109b-119b-120b-128b-129b-135b-136b-139a- (Fam. 49. Magnoliaceae) – Genus 2. Michelia-Michelia alba D.C (Steenis,1958)

II.2 Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili : Magnoliaceae
Genus : Michelia
Spesies : Michelia alba
(Steenis. 1958)



BAB III
HABITATIO


III.1 Habitus
Tinggi pohon Michelia alba D.C mencapai 30 m dan mempunyai batang yang berkayu, dengan ranting berbulu keabu-abuan. Daun tersusun spiral, stipula menempel pada tangkai daun bagian bawah dan panjangnya setengah dari panjang tangkai daun.Daun Michelia alba D.C tunggal berbentuk bulat telur dan berwarna hijau. Tangkai daun lumayan panjang, mencapai hampir separo panjang daunnya. Michelia alba D.C mempunyai bunga berwarna putih yang mempunyai bau harum yang khas. Tanaman ini jarang ditemukan mempunyai buah karena itu perbanyakan dilakukan secara vegetatif. Bunga banyak, berwarna putih, sangat harum baunya. Perhiasan bunga panjangnya 3 - 5 cm yang terdalam lebih sempit dan lebih runcing dari pada yang terluar. Pada dasar bunga yang berbentuk tiang, bakal buah dan benang sari jelas dipisahkan oleh suatu ruang. (Steenis. 1958)


III.2 Habitat
Michelia alba D.C berasal dari India, dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian hingga 1000-1600 m. Tumbuhan ini dapat tumbuh ditempat terbuka dan sulit hidup di tempat ternaung karena merupakan tipe pohon besar. (Anonim,2008)






BAB IV
DESCRIPTIO


IV.I Organum nutrivum
IV.I.1 Daun (folium)
Daun bulat telur bentuk lenset, dengan ujung dan pangkal runcing, 10-28 kali, 4,5-11 cm, tipis seperti kulit. Bekas daun penumpu pada tangkai panjangnya lebih dari setengah tangkai daun. (Steenis, 1958)
IV.I.2 Batang (caulis)
Tanaman ini merupakan tanaman yang dapat hidup hingga bertahun-tahun. Tinggi pohonnya dapat mencapai 25 m. Ujung ranting berambut dan berwarna keabu-abuan. Batang berkayu dan kokoh. (Steenis, 1958)
IV.I.3 Akar (radix)
Memili akar sejati. Kulit akar warnanya merah, rasanya pahit, dan sangat tajam. (Anonim,2010)

V.I Organum reproductivum
V.I.1 Buah (fructus)
Bakal buah lebih dari pada 20, berjejal-jejal, bentuk telur yang
Pipih, berambut, masing-masing dengan bakal biji yang banyak. Buah bentuk bola memanjang, sedikit bengkok, mula-mula hijau, kemudian abu-abu pucat. (Steenis, 1958)
V.I.2 Bunga (flos)
Bunga berdiri sendiri, putih, sangat harum baunya. Daun tenda bunga panjangnya 3-5 cm. Bentuknya seperti bunga Tulip. (Steenis, 1958)




BAB V
PENUTUP

V.I Kesimpulan
Michelia alba D.C Nama lokalnya adalah Kantil putih (Jawa), bodas (Sunda), jeumpa gadeng (Aceh), alba putieh (Minangkabau), alba (Madura), bunga eja kebo (Makasar), bunga eja mapute (Bugis), capaka bobudo (Ternate), capaka bobulo (Tidore).
Tinggi pohon Michelia alba D.C. mencapai 30 m, dengan ranting berbulu keabu-abuan. Daun tersusun spiral, stipula menempel pada tangkai daun bagian bawah dan panjangnya setengah dari panjang tangkai daun. Bunga banyak, berwarna putih, sangat harum baunya. Perhiasan bunga panjangnya 3 - 5 cm yang terdalam lebih sempit dan lebih runcing dari pada yang terluar. Pada dasar bunga yang berbentuk tiang, bakal buah dan benang sari jelas dipisahkan oleh suatu ruang. Buahnya jarang ditemukan.
Penyebaran tumbuhan ini dari Asia tropik sampai ke pulau-pulau di Pasifik. Pohon Michelia alba D.C dapat tumbuh sampai ketinggian 1.600 m dpl. Manfaat tumbuhan adalah merupakan bunga yang mempunyai nilai tradisi bagi masyarakat Jawa, terutama di Jawa Tengah. Secara medis, bunga, batang, daun Michelia alba D.C mengandung alkaloid mikelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat sebagai ekspektoran dan diuretik. Karena kandungan yang dipunyainya, Michelia alba D.C dipercaya dapat menjadi obat alternatif bagi berbagai penyakit seperti bronkhitis, batuk, demam, keputihan, radang, prostata, infeksi saluran kemih, dan sulit kencing.

V.II Saran
1. Meskipun tergolong tanaman yang dapat tumbuh dimana saja, tidak banyak yang mengetahui khasiat dari Michelia alba ini, perlu adanya pembudidayaan tanaman tersebut agar manfaatnya dapat termaksimalkan dengan baik.
2. Perlu dilakukan studi lebih mendalam tentang Michelia campaca ini. Karena khasit tanaman ini sebagai obat masih belum banyak diketahui dan dimanfaatkan oleh msyarakat.






DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Manfaat Kantil Pputih. http://blogspot/kantil -putih-manfaat.html (15 Juni 2011)
Anonim. 2008. Khasiat Bunga Cempaka Putih. http://ezygirlie06.blogspot.com/2008/04/khasiat-bunga-cempaka-putih.html (5 Juni 2010)
Qumairah. 2009. Magnoliales. http://images.qumairah.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/ShomvQoKCDcAAAShomv1/V.%20MAGNOLIID%2026080.doc?nmid=246645379 (15 juni 2011)
Tjitrosoepomo, G. 2002. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta) . Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Steenis, Van. 1958. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Bandung : PT. Pradnya Paramitha
Wijayakusuma, H. 2000. Ensiklopedia Milenium: Bunga-bungaan. Gema Insani
Kurniawan, M. B. 2010. Mengenal hewan dan Tumbuahn Asli Indonesia. Jakarta Selatan. Cikal Aksara
Sangat, dkk. 2000. Kamus Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Pustaka Media


0 comments:

Post a Comment