Pendahuluan
Makhluk hidup
dalam kehidupannya melakukan adaptasi untuk dapat bertahan hidup. Adaptasi
terjadi biasanya disebabkan adanya seleksi alam yang menuntut makhluk hidup
(hewan dan tumbuhan) untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan
yang baru. Adaptasi yang dilakukan oleh hewan dapat berupa adaptasi fisiologis,
morfologis dan tingkah laku. Sedangkan adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan
hanya berupa adaptasi fisiologis dan morfologis.
Selain adaptasi, menurut beberapa
para ahli di alam juga terjadi evolusi yang dilakukan makhluk hidup untuk
bertahan hidup. Dalam evolusi yang menjadi dasar terjadinya dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup.
Sifat baru dalam evolusi dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar
spesies.
Di alam juga terjadi kevariasian
makhluk hidup yang merujuk pada peristiwa genetis yang menyebabkan individu
atau kelompok spesies tertentu memiliki karakteristik berbeda satu sama lain.
Sedangkan keanekaragaman hayati atau disebut juda biodiversitas yang
terjadi dialam mencakup semua bentuk kehidupan yang secara ilmiah dapat
dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan
proses-proses ekologi.
A.
Pengertian
Keanekaragaman
Keanekaragaman hayati atau
biodiversitas adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk
kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi
biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme
serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan
bagiannya. Jenis keanekaragaman hayati:
a.
Keanekaragaman genetik (genetic diversity). Yaitu
jumlah total informasi genetik yang terkandung di dalam individu tumbuhan,
hewan dan mikroorganisme yang mendiami bumi.
b.
Keanekaragaman spesies (species diversity). Yaitu
Keaneraragaman organisme hidup di bumi (diperkirakan berjumlah 5 - 50 juta),
hanya 1,4 juta yang baru dipelajari.
c.
Keanekaragaman ekosistem (ecosystem diversity). Yaitu
Keanekaragaman habitat, komunitas biotik dan proses ekologi di biosfer.
B.
Teori
Evolusi yang Menyebabkan Keanekaragaman
Evolusi pada dasarnya berarti proses
perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi yang modern,
evolusi berarti perubahan sifat-sifat yang diwariskan dalam suatu populasi
organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menjadi
dasar dari evolusi dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk
hidup. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen
antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies seperti yang terjadi
pada bakteria, serta kombinasi gen melalui reproduksi seksual.
a. Jean
Baptiste Lamarck (1744 -1829)
Lamarck mengatakan bahwa evolusi diakibatkan perubahan sifat yang
diwariskan. Menurut Lamarck, makhluk hidup selalu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Penyesuaian tersebut akhirnya akan menyebabkan makhluk hidup
tersebut mengalami perubahan (baik secara morfologis, fisiologis maupun tingkah
laku). Perubahan inilah yang kemudian akan diwariskan pada keturunannya.
Akibatnya, generasi berikutnya akan mendapatkan akumulasi perubahan yang
diperoleh dari nenek moyangnya.
Teori Lamarck biasa dicontohkan dengan jerapah. Menurutnya, nenek moyang
jerapah semua berleher pendek. Tetapi karena kebiasaan menjulurkan leher untuk
menjangkau dedaunan muda yang letaknya tinggi di ujung batang, maka
lama-kelamaan lehernya mengalami pemanjangan. Pemanjangan leher inilah yang
kemudian diwariskan pada keturunannya, sehingga kini kita melihat jerapah
berleher panjang.
b. Charles
Darwin (1809 – 1882)
Darwin mengatakan bahwa evolusi diakibatkan mekanisme seleksi alam dan
adaptasi. Menurutnya, adanya perkawinan akan memunculkan keragaman anggota
populasi. Kemudian seleksi alam akan bekerja terhadap keragaman tersebut.
Varian yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan akhirnya akan mengalami
kepunahan. Sebaliknya, varian yang bisa bertahan hidup akan terus hidup
beradaptasi dan melestarikan generasinya. Mekanisme seleksi alam dan adaptasi
ini pada akhirnya akan memunculkan spesies-spesies baru.
Teori Darwin jika dimodelkan dengan
jerapah seperti Lamarck akan menjadi seperti berikut ini; Asalanya anggota
populasi jerapah ada yang berleher panjang dan ada yang berleher pendek.
Kondisi lingkungan sabana (padang rumput luas dengan perdu dan pepohonan tinggi
beranting banyak) memaksa populasi ini untuk memakan dedaunan yang berada di
ujung ranting. Tempat yang tinggi membuat jerapah yang berleher panjang
bertahan hidup dan mewariskan sifat unggulnya pada keturunannya. Sedangkan
jerapah berleher pendek punah karena kalah bersaing dengan jerapah berleher
panjang.
C.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Evolusi
Faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi
sekaligus mempengaruhi keanekaraman hayati. Adaptasi dan dan seleksi alam
menyebabkan perubahan pada suatu indivisu sehingga variasi akan semakin
bertambah dan meningkatkan keanekaragaman makhluk hidup dari waktu ke waktu.
1.
Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan atau
kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru
untuk dapat tetap hidup dengan baik. Dalam karangan ini akan dijelaskan tentang
adaptasi yang dilakukan oleh hewan dan tumbuhan dan perbedaan adaptasi yang
dilakukan oleh hewan dengan adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan terhadap
lingkungannya.
a. Adaptasi Morfologi
Adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan
organisme hidup. Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan, yang
runcing dan tajam untuk makan daging, sedangkan pada gigi sapi, kambing,
kerbau, biri-biri, domba tidak runcing dan tajam karena giginya lebih banyak
dipakai untuk memotong rumput atau daun dan untuk mengunyah makanan.
b. Adaptasi Fisiologi
Adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang
menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup
dengan baik.
c. Adaptasi Tingkah Laku
Adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap
lingkungannya
2.
Variasi
Variasi merupakan sesuatu hal yang
merujuk pada peristiwa genetis yang menyebabkan individu atau kelompok spesies
tertentu memiliki karakteristik berbeda satu sama lain. Sebagai contoh, pada
dasarnya semua orang di bumi membawa informasi genetis sama. Namun ada yang
bermata sipit, berambut merah, berhidung mancung, atau bertubuh pendek,
tergantung pada potensi variasi informasi genetisnya.
Evolusionis menyebut variasi dalam
suatu spesies sebagai bukti kebenaran teorinya. Namun, variasi bukanlah bukti
evolusi, karena variasi hanya hasil aneka kombinasi informasi genetis yang
sudah ada, dan tidak menambahkan karakteristik baru pada informasi genetis.
Variasi selalu terjadi dalam batasan
informasi genetis yang ada. Dalam ilmu genetika, batas-batas ini disebut
"kelompok gen" (gene pool). Variasi menyebabkan semua karakteristik
yang ada di dalam kelompok gen suatu spesies bisa muncul dengan beragam cara.
Misalnya pada suatu spesies reptil, variasi menyebabkan kemunculan varietas
yang relatif berekor panjang atau berkaki pendek, karena baik informasi tentang
kaki pendek maupun panjang terdapat dalam kantung gen.
Namun, variasi tidak mengubah reptil
menjadi burung dengan menambahkan sayap atau bulu-bulu, atau dengan mengubah
metabolisme mereka. Perubahan demikian memerlukan penambahan informasi genetis
pada makhluk hidup, yang tidak mungkin terjadi dalam variasi.
3.
Seleksi Alam
Seleksi alam menyebabkan perubahan
pada spesies. Dengan adanya seleksi alam, hanya individu yang unggul dan
memiliki karakteristik serta kemampuan yang berbeda dari individu lain yang
dapat bertahan dan melanjutkan kehidupan. Sehingga akan menghasilkan keturunan
yang berbeda dari populasi yang terkena seleksi alam. Perubahan tersebut
bersama dengan adapatsi akan menciptakan perubahan secara genetik dan
morfologi, sehingga akan berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati.
Kesimpulan
Faktor yang
mempengaruhi evolusi seperti seleksi alam, adaptasi dan variasi akan
menyebabkan perubahan pada sutu individu yang akan diturunkan pada keturunannya
dan berbeda dengan nenek moyangnya. Hal ini yang menyebabkan keanekaragaman
hayati makhluk hidup. Karena untuk menyesuaikan terhada lingkungan dan terhadap
perubahan, mau tidak mau makhluk hidup tersebut juga harus menyesuaikan dan
berubah.
Indonesia Bebas Internet
ReplyDeleteFungsi Keanekaragaman Hayati
Fungsi Jaringan Tumbuhan