Catatan Kuliah
Teratogen
alami ada 3 sumber yaitu yang berasal dari tanaman, parasit, dan radiasi
ionisasi.
A. Tanaman
Dampak dari tanaman yang beracun dapat
menyebabkan kematian embrio, aborsi, dan kematian yang tidak lazim. Racun
tanaman juga mengganggu reproduksi melalui dampaknya terhadap kesuburan
laki-laki (berdampak pada spermatogenesis). Racun tumbuhan dapat dengan mudah
masuk ke dalam plasenta pada dosis yang cukup tinggi dan tersedia pada waktu
tertentu selama kehamilan sampai berdampak pada perkembangan fetus. Contoh
beberapa tanaman yang menyebabkan malformasi:
1. Astragalus
dan Oxytropis spp
Senyawa penyebabnya adalah
Swainsonine (indolizidine alkaloid). Dicurigai bersumber dari peternakan sapi,
domba dan pada kuda. Tanaman ini berdampak pada pituitary gland yang
mempengaruhi produksi gonadotrophin, ovarium (level estrogen dan progesterone),
uterus dan plasenta dan secara langsung pada fetus. Akibatnya adalah aborsi,
ketidaksuburan, cacat janin dan gangguan pada sirkulasi plasenta yang berakibat
pada akumulasi cairan yang terlalu banyak pada uterus (hydrops).
Cacat janin: cacat
anggota badan (badan melintir) akibat kontraksi
tendon
fleksor kaki
dan perkembangan abnormal dari tulang
dan sendi serta pembesaran hati dan kelenjar tiroid. Swainsonine pada banteng
jantan mempengaruhi kelenjar pituitari yang mengubah kadar gonadotropin
yang normal fungsi testis: mempengaruhi sel yang memproduksi sperma,
menyebabkan pembentukan sperma yang
abnormal dengan penurunan motilitas mempengaruhi kemampuan reproduksi.
2.
Lupinus
spp
Sebagian besar spesies dari lupin tidak beracun dan
digunakan secara luas di beberapa bagian
dunia sebagai sumber makanan berprotein tinggi untuk dikonsumsi manusia dan hewan.
Dasar teratogenik: quinolizidine (anagyrine)
dan alkaloid piperidin dalam semua bagian tanaman.
Penyakit betis bengkok (ditandai dengan kelainan bentuk tulang) 0,5-1,0 kg /
hari antara hari 40
dan 70 kehamilan.
Crooked Calf Disease
Limb deformitas (arthrogryposis) anggota badan depan biasanya paling parah terkena dampak dengan cacat yang terjadi di siku, lutut (tulang
pergelangan tangan) & fetlock
sendi. Malformasi kolom vertebra (scoliosis,
kyphosis, tortikolis) dan malformasi langit (Sumbing).
3.
Conium
maculatum
Mengandung alkaloid teratogenik yaitu coniine
yang menyebabkan kontraksi rahim dan neurotoksik. Penyebab: kelainan bentuk tulang (penyakit betis bengkok) deformitas tulang sendi karpal dan
hock (arthrogryposis).
4.
Veratrum
spp
Beberapa jenis digunakan sbg
obat hipotensi. Penyebabnya adalah Alkaloid teratogenik seperti cyclopamine, jervine dan
cyclopasine. Keracunan Veratrum kebanyakan terjadi pada domba, sapi, kambing, dan
llamas. Akibatnya: kelainan bentuk cyclops anak domba jika betina yang hamil makan jumlah yang
cukup tanaman tsb selama 13 - hari ke-14 kehamilan
& pemendekan
kaki dan agenisis trakea mungkin berkembang.
Tanaman tembakau terdapat 2
alkaloid paling aktif sehubungan dengan keracunan hewan yaitu nikotin dan anabasine. Nikotin diserap melalui pencernaan dan saluran pernapasan, memiliki efek pada sistem saraf yang dapat
menyebabkan tremor, rangsangan yang membuat rasa senang, ataksia,
meningkatkan denyut jantung, gangguan pernapasan
dan koma. Sedangkan anabasine bersifat teratogenik pada babi, domba, dan
anak sapi yang menyebabkan kelainan
bentuk tulang (arthrogryposis) pada
tungkai dan tulang belakang,
kaki bengkok (malformasi
tulang karpal, fetlock
dan pastern), kelengkungan
tulang belakang yang abnormal (scoliosis) dan leher terpuntir (tortikolis). Tanaman Gutierrezia mengandung senyawa aktif
diantaranya steroids, terpenoids, saponins, dan flavones. Triterpen
saponin yang bersifat toksik dan penyebab aborsi
pada sapi, domba, dan kambing pada setiap tahap kehamilan. Pada
Pinus ponderosa memiliki senyawa asam isocupressic yang
menyebabkan kelahiran prematur atau aborsi pada
lembu ditandai penurunan aliran darah rahim sebagai
akibat dari vasokonstriksi. Fitoestrogen
ditemukan di beberapa tanaman antara lain: alfalfa (Medicago sativa), duri medis (Medicago
spp.), Semanggi merah (Trifolium pratense),
semanggi bawah tanah (Trifolium subterran),
dan kacang kedelai yang menyebabkan infertilitas.
0 comments:
Post a Comment