Showing posts with label Teratologi. Show all posts
Showing posts with label Teratologi. Show all posts

Thursday, December 19, 2013

Industrial Teratogen

a.    Arsenic
Arsenik salah satunya dapat dihasilkan  dari aktivitas penambangan tembaga, seng, dan timbal, serta industri- industri  kimia dan  kaca .  Mekanisme masuk ke dalam tubuh yaitu arsen melintasi plasenta (pembatas) dan masuk ke fetus. Selain itu, arsen larut dalam lemak karena berat molekulnya relatif kecil. Didalam tubuh arsen dapat terakumulasi, sulit untuk dideteksi dan memiliki efek jangka panjang. Pada orang yang menglami keracunan arsen dapat dibedakan menjadi dua yaitu akut adalah memiliki jangka waktu yang pendek dalam dosis besar sehingga efek terjadi saat itu juga. Yang kedua yaitu kronis adalah memiliki jangka waktu yang panjang dalam dosis sedikit sehingga efek yang dirasakan lama.
b.    Cadmium
Salah satunya didigunakan dalam industri batu baterai, tinta printer, dan alat-alat elektronik. Di dalam tubuh cadmium berikatan dengan protein yang disebut methalothionein. Methalothionein banyak ditemukan/dipoduksi dalam plasenta.  Jika Cadmium masuk ke dalam plasenta, dan berikatan dengan methalothionin, maka protein tersebut tidak bisa mengikat Zn dan Cu sehingga proses metabolisme di dalam tubuh akan tergganggu.
c.    Timbal
Timbal banyak ditemukan di lingkungan. Zat ini berbahaya dalam pembentukan otak embrio. Pb dapat masuk melalui plasenta, karena memiliki urkuran mampu melewati plasenta. Hal ini akan mengakibatkan premature pada bayi, mengganggu system syaraf pada bayi karena timbale larut dalam lemak sehingga masuk dalam pembuluh darah kapiler pada otak, serta mempengaruhi proses reproduksi yaitu spermatogenesis terhambat, menyebabkan bentuk morfologi spermatozoa abnormal. Dan bayi yang terkena timbal umumnya memiliki berat badan kurang dari 2 kg.
d.   Merkuri
Merkuri umumnya digunakan pada tambang emas, dan bersifat kumulatif. Merkuri dapat menembus plasenta. Embrio lebih sensitive dari orang dewasa dalam menerima adanya zat merkuri. Dapat mempengaruhi kecacatan otak. Serta dapat menyebabkan diplegic atau tetraplegic, mengganggu pembentukan tungkai. Selain digunakan dalam industry pertambangan, mrkuri juga digunakan dalam fungisida pada padi dan gandum yang telah dipanen agar tidak membusuk. Dampak dari adanya merkuri dalam limbah cair yang masuk dalam perairan / badan air maka merkuri akan terakumulasi dalam hewan – hewan perairan

Agricultural Teratogen

Pestisida merupakan suatu substansi atau campuran zat yang digunakan untuk mencegah, merusak, atau untuk menolak hama. Hama dapat berupa hewan, tanaman (gulma), atau mikroorganisme. Semua jenis pestisida berpotensi meracuni makhluk hidup.
Insektisida organoklorin dapat mengganggu kesuburan dan reproduksi, karena merupakan senyawa yang menyerupai estrogen. Pada spesies burung, insektisida menghambat pembentukan Ca pada cangkang telur, sehingga cangkang menjadi lemah dan mudah terserang infeksi bakteri, sehingga mengakibatkan kematian embrio. Pada spesies ikan, insektisida terakumulasi dan terkonsentrasi pada kantung putih telur.
DDT dapat mereduksi ukuran testis pada tikus jantan dan memiliki efek estrogenic pada tikus betina. Insektisida dieldrin dapat mengurangi tingkat fertilitas, meningkatkan kematian, dan mengakibatkan penulangan terganggu serta penambahan jumlah tulang rusuk, juga mengurangi jumlah sperma dan menghambat motilitas aktif sperma.
Herbisida
          2,3,7,8-tetrachloro-dibenzo-p-dioxin (TCDD) pd dosis 30ug/g menyebabkan malformasi: cleft palate & congenital renal abnormalities
          2,4,5-T pd dosis 15-100 mg/kg yang dikenakan selama organogenesis jg menunjukkan malformasi yang sama dgn TCDD meskipun tdk 100% hewan uji mengalami malformasi
Jenis-jenis fungisida yang teratogenik :
1.       Phthalimides
Captafol dan folpet (mempunyai struktur dan efek yang sama dengan thaliolomid)
2.       Dithiocarbonat (maneb)
Embrio toksik ( menurunkan angka kehamilan, merubah siklus estrus dan perkembangan fetus)


RECREATIONAL TERATOGENS


1.       Alkohol: senyawa kimia organik gugs hidroksil yang terikat pada atom C no 2 dan H
a.       Etanol: penyebab Fetal Alcohol Syndrome
b.      Menyebabkan kecacatan fisik pada sistem organ multiple
c.       Gangguan pertumbuhan intra uterin ditandai dengan lingkar kepala, panjang badan, berat badan masing-masing organ tidak normal
d.      Mengganggu sintesis protein jaringan sang ibu dan janin melalui reduksi RNA dan DNA serta reduksi total dan subsel isi protein, sehingga mengganggu fungsi sel yang mendasar untuk pertumbuhan
e.      30-40% bayi lahir cacat sebagai manifestasi dan retardasi pertumbuhan intra uterin, pertumbuhan motorik halus dan kasar, IQ < 80
f.        Malformasi wajah dengan ditandai wajah kecil/ micrognathia, fisura pelbrae pendek, hidung pesek, bibir atas tipis, lipatan epicanthus, gangguan gerak bola mata fibroplasia kornea
2.       Rokok
a.       Hydrogen sianida: gangguan peredaran darah karena rusaknya elastin, menghalangi pernapasan
b.      Amoniak: penyebabkan pingsan/ koma
c.       Phenol: menghalangi aktivitas enzim
d.      Toulena: dermatitis, kerusakan sistem saraf pusat, pandangan kabur, kerusakan ginjal, kerusakan hati
e.      Butana: kerusakan sistem saraf pusat
f.        Arsenik: kerusakan sistem pencernaan, syok, koma, gangguan saraf
g.       Dibenzauridin: penyebab kanker
h.      Vinil klorid: bereaksi dengan guanin pada DNA menyebabkan DNA-adduct
i.         Benzoprine: pertumbuhan tidak terkendali pada DNA (penyebab kanker)
j.        Napthylamin: menyebabkan kanker kandung kemih
k.       Metanol: dapat merusak penglihatan
l.         Aseton: menyebabkan iritasi kulit
m.    Asap rokok: menyebabkan tekanan darah bayi menjadi abnormal
3.       Narkoba
a.       Kokain: Bisa melewati plasenta dengan mudah
-          1/3 bayi dari ibu yang mengkonsumsi kokain lahir prematur
-          Berat badan lahir lebih rendah dari normalnya
-          3X kemungkinan lebih besar memiliki lingkar kepala sangat kecil
-          Bayi menunjukkan gejala mudah marah, gelisah, menangis melengking dan tremor
-          Meningkatkan resiko keguguran dan abruptio plasentae (terlepasnya sebagian plasenta dari dinding rahim dan menyebabkan pendarahan)
-          Bayi menderita gejala sakaw, kejang, insomnia, kram
-          Dikemudian hari anak akan mengalami kesulitan belajar
-          Bayi mengalami gangguan mental
b.      Heroin
-          Bayi lahir prematur dan berat badan rendah
-          Kesulitan bernapas, kadar gula rendah
-          Pendarahan di kepala, gangguan mental
-          Bayi sering muntah, diare, kaku persendian
-          Bayi lahir dengan cacat pada jari (kurang)
-          Pertumbuhan lambat
-          Pertumbuhan organ tidak sempurna
c.       Ganja
-          Terkena penyakit THC yang menghambat perkembangan gerak bayi
-          Anak memiliki tabiat buruk, sulit berpikir dan mempunyai tingkat kemarahan tinggi

-          Gangguan terhadap rangsangan visual

Teratogen Alami

Catatan Kuliah

Teratogen alami ada 3 sumber yaitu yang berasal dari tanaman, parasit, dan radiasi ionisasi.
A.    Tanaman
      Dampak dari tanaman yang beracun dapat menyebabkan kematian embrio, aborsi, dan kematian yang tidak lazim. Racun tanaman juga mengganggu reproduksi melalui dampaknya terhadap kesuburan laki-laki (berdampak pada spermatogenesis). Racun tumbuhan dapat dengan mudah masuk ke dalam plasenta pada dosis yang cukup tinggi dan tersedia pada waktu tertentu selama kehamilan sampai berdampak pada perkembangan fetus. Contoh beberapa tanaman yang menyebabkan malformasi:
1.      Astragalus dan Oxytropis spp
            Senyawa penyebabnya adalah Swainsonine (indolizidine alkaloid). Dicurigai bersumber dari peternakan sapi, domba dan pada kuda. Tanaman ini berdampak pada pituitary gland yang mempengaruhi produksi gonadotrophin, ovarium (level estrogen dan progesterone), uterus dan plasenta dan secara langsung pada fetus. Akibatnya adalah aborsi, ketidaksuburan, cacat janin dan gangguan pada sirkulasi plasenta yang berakibat pada akumulasi cairan yang terlalu banyak pada uterus (hydrops).
            Cacat janin: cacat anggota badan (badan melintir) akibat kontraksi tendon fleksor kaki dan perkembangan abnormal dari tulang dan sendi serta pembesaran hati dan kelenjar tiroid. Swainsonine pada ​​banteng jantan       mempengaruhi kelenjar pituitari yang mengubah kadar gonadotropin yang normal      fungsi testis: mempengaruhi sel yang memproduksi sperma, menyebabkan pembentukan sperma yang abnormal dengan penurunan motilitas        mempengaruhi kemampuan reproduksi.
2.      Lupinus spp
            Sebagian besar spesies dari lupin tidak beracun dan digunakan secara luas di beberapa bagian dunia sebagai sumber makanan berprotein tinggi untuk dikonsumsi manusia dan hewan.
            Dasar teratogenik: quinolizidine (anagyrine) dan alkaloid piperidin dalam semua bagian tanaman.
            Penyakit betis bengkok (ditandai dengan kelainan bentuk tulang)    0,5-1,0 kg / hari antara hari 40 dan 70 kehamilan.
Crooked Calf Disease
Limb deformitas (arthrogryposis)     anggota badan depan biasanya paling parah terkena dampak dengan cacat yang terjadi di siku, lutut (tulang pergelangan tangan) & fetlock sendi. Malformasi kolom vertebra (scoliosis, kyphosis, tortikolis) dan malformasi langit (Sumbing).
3.      Conium maculatum
Mengandung alkaloid teratogenik yaitu coniine yang menyebabkan kontraksi rahim dan neurotoksik. Penyebab: kelainan bentuk tulang (penyakit betis bengkok)     deformitas tulang sendi karpal dan hock (arthrogryposis).
4.      Veratrum spp
Beberapa jenis digunakan sbg obat hipotensi. Penyebabnya adalah Alkaloid teratogenik seperti cyclopamine, jervine dan cyclopasine. Keracunan Veratrum kebanyakan terjadi pada domba, sapi, kambing, dan llamas. Akibatnya: kelainan bentuk cyclops anak domba jika betina yang hamil makan jumlah yang cukup tanaman tsb selama 13 - hari ke-14 kehamilan & pemendekan kaki dan agenisis trakea mungkin berkembang.

Tanaman tembakau terdapat 2 alkaloid paling aktif sehubungan dengan keracunan hewan yaitu nikotin dan anabasine. Nikotin diserap melalui pencernaan dan saluran pernapasan, memiliki efek pada sistem saraf yang dapat menyebabkan tremor, rangsangan yang membuat rasa senang, ataksia, meningkatkan denyut jantung, gangguan pernapasan dan koma. Sedangkan anabasine bersifat teratogenik pada babi, domba, dan anak sapi yang menyebabkan kelainan bentuk tulang (arthrogryposis) pada tungkai dan tulang belakang, kaki bengkok (malformasi tulang karpal, fetlock dan pastern), kelengkungan tulang belakang yang abnormal (scoliosis) dan leher terpuntir (tortikolis). Tanaman Gutierrezia  mengandung senyawa aktif diantaranya steroids, terpenoids, saponins, dan flavones. Triterpen saponin yang bersifat toksik dan penyebab aborsi pada sapi, domba, dan kambing pada setiap tahap kehamilan. Pada Pinus ponderosa memiliki senyawa asam isocupressic yang menyebabkan kelahiran prematur atau aborsi pada lembu ditandai penurunan aliran darah rahim sebagai akibat dari vasokonstriksi. Fitoestrogen ditemukan di beberapa tanaman antara lain: alfalfa (Medicago sativa), duri medis (Medicago spp.), Semanggi merah (Trifolium pratense), semanggi bawah tanah (Trifolium subterran), dan kacang kedelai yang menyebabkan infertilitas.