Wednesday, March 5, 2014

Time Your Studies With Your Body’s Natural Rhythm

        Riset baru menunjukkan bahwa setiap sel organ manusia mengandung “circardian rhythm” atau “24-hour body clock” masing-masing. Artinya ada waktu-waktu di mana irama tubuh kita memuncak dan tubuh paling efektif untuk melakukan aktifitas.
            Seperti tubuh yang berfluktuasi selama 24 jam, fungsi otak juga naik urun sesuai dengan waktunya. Berikut 8 waktu terbaik yang bisa kamu manfaatkan untuk memaksimalkan kinerja otak.

7-9 PAGI Best for Passion

Kadar hormon oksitosin “hormon cinta” berada di level tertinggi setelah bangun tidur. Waktu yang tepat untuk memperkuat interaksi dengan orang-orang terdekat kamu. Pada laki-laki kadar oksitosin ini akan menurun seiring dengan berjalannya waktu.

9-11 SIANG Waktunya Menjadi Kreatif

Saat ini adalah waktu yang tepat untuk belajar dan mengerjakan tugas. Otak menghasilkan hormon kortisol “hormon stres” yang dapat membantu meningkatkan konsentrasi, sehingga kita bisa menjadi lebih fokus.

11-2 SIANG Baik Untuk Tugas Susah

Pada rentang waktu ini kadar hormon melatonin “hormon tidur” sudah mengalami penurunan, sehingga kita siap untuk melakukan tugas yang lebih susah. Kerjakan tugas secara bertahap agar tidak mengganggu konsentrasi.

2-3 SIANG Waktunya Untuk Istirahat Sejenak

Tubuh menarik darah dari otak menuju perut untuk mecerna makan siang, sehingga mengurangi asupan oksigen ke otak. Hal itu menyebabkan kita merasa sedikit mengantuk. Jadi, beristirahatlah sejenak pada waktu ini. Jika harus bekerja lakukan aktifitas yang dapat merilekskan tubuh seperti berjalan-jalan sebentara dan minum air putih untuk meningkatkan aliran darah ke otak.

3-6 SORE Waktu Untuk Berkolaborasi

Pada rentang waktu ini, otak sudah sangat lelah. Jadi, tidak ada salahnya melakukan kegiatan berbeda atau melakukan interaksi dengan teman, karena pada waktu ini kamu jadi lebih easygoing.

6-8 MALAM Baik Untuk Aktifitas Pribadi

Pada rentang waktu ini otak sudah memasuki tahap “pemeliharaan”, produksi melatonin masih di level rendah yang membuat kamu belum merasa lelah. Kamu bisa melakukan tugas ringan, menikmati waktu bersama keluarga, atau melakukan hobi.

8-10 MALAM Waktu Rileks

Di saat ini otak mengalami transisi dari kondisi terjaga ke keadaan mengantuk karena kadar hormon melatonin meningkat cepat sementara kadar serotonin (neurotransmiter yang berhubungan dengan semangat) menurun. Lakukan kegiatan yang dapat membuat tubuh menjadi rileks.

10 MALAM KE ATAS Time To Sleep

Saatnya tidur dan usahakan tidur dengan cahaya redup atau gelap untuk membantu otak beristirahat.

Tulisan di atas bersumber dari majalah Campus.

Kemungkinan yang sangat besar bagi kamu yang sibuk dan super sibuk, waktu-waktu tersebut tidak bisa dipenuhi. Tidak ada waktu untuk rileks dan tidur jam 10 malam. Oke, mungkin kamu kesulitan untuk menyesuaikan kegiatanmu dengan waktu-waktu di atas. Tapi, yang paling penting setelah tahu keadaan tubuhmu sendiri kamu bisa melakukan sesuatu yang untuk mempertahankan kesehatan tubuh dan menjaga otak agar tetap fresh. Contohnya ketika tahu bahwa ini saat di mana secara alami tubuh akan menjadi lelah, kamu bisa melakukan kegiatan untuk membuat tubuh rileks di sela pekerjaan. Melakukan perenggaangan sejenak, olah pernafasan, sekadar memandang ke luar (jika di tempat kamu bekerja memiliki pemdangan yang bagus), mendengarkan musik, yoga 10 menit (jika kamu punya ruangan sendiri), atau apa saja yang kamu bisa lakukan. Kemudian jika harus bekerja hingga larut, kurang memiliki waktu untuk istirahat pada malam hari, berikanlah tubuh ekstra asupan gizi untuk menjaga kebugaran dan jadwalkan untuk istirahat.


Monday, March 3, 2014

Jangan Ganggu Otak




Otak merupakan salah satu bagian anggota tubuh yang memiliki peran sangat penting.Mekanisme kerja otak akan mempengaruhi sistem seluruh tubuh. 10 kebiasaan buruk ini harus kamu hindari agar otak tetap sehat dan selalu mendukung kegiatan kamu.




1. Tidak Sarapan Pagi

     Mereka yang tidak mengkonsumsi sarapan pagi memiliki kadar gula darah yang rendah, yang akibatnya suplai nutrisi ke otak menjadi berkurang.

2. Makan Terlalu Banyak

    Terlalu banyak makan, apalagi yang kadar lemaknya tinggi, dapat mengakibatkan mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah. Akibatnya, kemampuan kerja otak menurun.

3. Merokok

    Zat dalam rokok yang terhisap akan mengakibatkan penyusutan otak secara cepat, serta dapat meyebabkan penyakit Alzheimer pada masa tua nanti.

4. Mengkonsumsi Gula Terlalu Banyak

    Konsumsi gula yang terlalu banyak akan menyebabkan terganggunya penyerapan protein dan nutrisi, sehingga terjadi ketidakseimbangan gizi yang akan mengganggu perkembangan otak.

5. Menghisap Polusi Udara Terlalu Sering

    Otak adalah konsumen oksigen terbesar dalam tubuh manusia. Menghirup udara yang berpolusi menurunkan persediaan oksigen ke otaksehingga dapat menurunkan efisiensi otak.

6. Kurang tidur

    Otak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak. dalam jangka waktu dekat akan mengganggu daya pikir kamu.

7. Menutup Kepala Saat Tidur

    Kebiasaan tidur dengan menutup kepala meningkatkan konsentrasi karbondioksida dan menurunkan konsemtrasi oksigen yang dapat berefek pada kerusakan otak.

8. Menggunakan Pikiran Saat Sakit

    bekerja terlalu keras atau memaksakan pikiran saat sakit dapat menyebabkan berkurangnya efektifitas otak dan merusak otak.

9. Kurang Menstimulasi Pikiran

    Berpikir adalah cara yang tepat untuk melatih otak kita. Kurtangnya stimulasi pada otak dapat meyebabkan mengkerutnya dan mengerasnya pathway otak kita. Akibatnya lebih susah belajar hal baru.

10. Jarang Berkomunikasi

      Komunikasi adalah salah satu cara untuk menstimulasi kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu efisiensi otak. 

Thursday, February 13, 2014

BIOAKUMULASI



Bioakumulasi adalah penumpukkan dari zat-zat kimia seperti pestisida, metilmerkuri, dan kimia organik lainnya di dalam atau sebagian tubuh organisme. Dasar pengertian bioakumulasi dikembangkan oleh ilmuwan tahun 1870an yang menemukan fenomena prinsip perilaku bahan-bahan kimia dalam lingkungan dan makhluk hidup. Bioakumulasi suatu bahan kimia oleh suatu makhluk hidup dapat dilihat dalam banyak situasi sebagai suatu proses partisi.

Bioakumulasi adalah jumlah dari dua proses: biokonstentrasi dan biomagnifikasi.  Biokonstentrasi adalah pengambilan langsung suatu zat oleh organisme hidup dari medium (misalnya, air) melalui kulit, insang, atau paru-paru, sedangkan biomagnification adalah pengumpulan kontaminan dari organism di atasnya . Banyak kontaminan sintetis lebih larut dalam lemak daripada dalam air. Poliklorinasi bifenil (PCB), misalnya, yang dapat hadir dalam danau atau air sungai, cenderung baik untuk menjerap partikel atau untuk berdifusi ke dalam sel-sel organisme. Jadi, PCB terbiokonstentrasi di tingkat rendah, misalnya, dalam fitoplankton dengan faktor sekitar 250. Ikan yang aktif menyaring sejumlah besar air melalui insang mereka tunduk pada biokonsentrasi yang jauh lebih tinggi. Selain itu, biomagnification terjadi dalam organisme pemangsa. PCB beban mangsa ditransfer ke pemangsa. Ikan seperti mencium bau yang mengkonsumsi sejumlah besar mysids dan memperbesar zooplankton konsentrasi PCB. Ini mengarah pada faktor bioakumulasi sebanyak 2,8 juta pada spesies ikan pemangsa seperti danau bass trout dan bergaris. Mamalia-termasuk manusia yang makan ikan, reptil, dan burung-PCB terakumulasi lebih lanjut.

Salah satu konsekuensi dari pelepasan dan penyebaran substansi pencemar di lingkungan adalah penangkapan (uptake) dan penimbunan (accumulation) oleh makhluk hidup mengikuti alur rantai makanan (food chain). Umumnya relasi antara konsentrasi substansi pencemar di lingkungan dan di dalam jaringan mahluk hidup dinyatakan dalam parameter faktor biokonsentrasi (BCF = bioconcentration factor). Parameter ini merupakan nisbah antara konsentrasi suatu senyawa di lingkungan dan konsentrasi senyawa yang sama dalam jaringan makhluk hidup.


Penyebab Bioakumulasi
Bioakumulasi dalam tubuh makhluk hidup, akan berbahaya tergantung beberapa faktor, antara lain:
1.    Cara penerimaan xenobiotik
Bioakumulasi xenobiotik dalam makhluk hidup masuk ke dalam tubuh melalui 3 cara, yaitu: sentuhan kulit, inhalasi, dan oral. Xenobiotik masuk ke dalam sel dan mempengaruhi kinerja sel tersebut.

2.    Distribusi xenobiotik
Xenobiotik yang masuk ke dalam tubuh, terdistribusi dan bertumpuk pada jaringan yang rentan diserangnya. Sifat reaktif zat xenobiotik dan dan jumlah xenobiotik yang terkumpul mempengaruhi lamanya zat tersebut akan berpengaruh pada makhluk hidup.

Dampak Bioakumulasi
Dampak dari Bioakumulasi diantaranya rusaknya sistem kesehatan makhluk hidup, baik pada manusia atau hewan, dan rusaknya keseimbangan ekosistem karena dampak panjang yang diberikan pada rantai makanan.
1.    Dampak Kesehatan
Dampak pada kesehatan yang diterima dalam proses bioakumulasi lebih pada sifat kronis jangka panjang. Biasanya zat-zat xenobiotik ini bersifat karsinogenik. Penimbunan xenobiotik merugikan pada tubuh akan menyebabkan penyakit-penyakit kronis seperti kanker, dan gangguan organ syaraf, gangguan hormon.
Selain dampak karsinogenik, bioakmulasi juga berdampak adanya proses mutagenik dan teratogenik. Misalnya, dampak yang diberikan oleh senjata kimia mengakibatkan gangguan kehamilan dan cacat janin.

2.    Dampak Ekosistem
Keseimbangan ekosistem akan terganggu dengan adanya bioakumulasi di tubuh mahkluk hidup. Timbunan zat di lingkungan secara cepat dan lambat akan mempengaruhi daya dukung lingkungannya. Gangguan dalam kesehatan makhluk hidup dapat berpengaruh pada mutasi gen dan teratogenik makhluk hidup yang akan berujung pada kepunahan suatu spesies. Dengan hilangnya suatu spesies tertentu, maka rantai makanan akan kacau dan lingkungan menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan lingkungan akan berdampak pada kepunahan spesies lain.













Thursday, December 26, 2013

Bakteri

Berdasarkan Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology domain bakteri dibagi menjadi 20 filum:
BI.               Aquificae                                    BXI.     Chlorobi      
BII.   Thermotogae                                           BXII.    Proteobacteria
BIII.  Thermodisulfobacteria                        BXIII.   Firmicutes            
BIV.  Deinococcus-Thermus                         BXIV.   Actinobacteria
BV.   Chrysiogenetes                                      BXV.    Planctomycetes 
BVI.  Chloroflexi                                                                BXVI.   Chlamydiae         
BVII. Thermomicrobia                                    BXVII.  Spirochaetes
BVIII. Nitrospirae                                             BXVIII. Fibrobacteres
BIX.   Deferribacteres                                     BXIX.   Acidobacteria
BX.    Cyanobacteria                                        BXX.    Flavobacteria

Proteobacteria: fototrofik, khemolitotrofik, metanotrofik. Tersebar dalam kelas Alpha, Beta atau Gammaproteobacteria. Fotosintesis anoksigenik, tidak menghasilkan O2. Mengandung bakterioklorofil dan karotenoid, menghasilkan warna ungu, merah dan coklat. Memiliki sistem membran fotosintetik intrasitoplasmik dan invaginasi membran sitoplasma. Pigmen menyisip di membran intrasitoplamik. Jika intensitas cahaya rendah, jumlah membran dan pigmen meningkat
Mycoplasma tidak berdinding sel. Membran sel lebih tahan terhadap tekanan osmotik karena mengandung sterol. Sel kecil (0,2-0,3 μm), bersifat pleomorfik: kokoid (coccoid) kecil, bentuk menggembung atau berfilamen dengan panjang berbeda-beda, ada yang bercabang. Tahan terhadap antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel
Actinobacteria: Mycobacterium. Genus Mycobacterium  terdiri dari organisme yang pada beberapa tahap dari siklus hidupnya memiliki perbedaan jika di cat dengan acid-fast. Cat acid fast Ziehl-Neelsen: cat fuchsin, fenol, alkohol, methylen blue. Organisme acid fast: memiliki asam mikolik (mycolic) di permukaan selnya (lipid ini hanya terdapat pada Mycobacterium). Mycobacterium tuberculosis, penyebab TBC. Virulensi biakan M. tuberculosis berhubungan dengan struktur mirip tali yang panjang di medium agar atau cair.
Actinobacteria berfilamen :Streptomyces. Fase vegetatif terdiri dari matrik yang komplek, terjalin dengan kuat, menghasilkan miselium yang kompak dan terbelit-belit. Jika koloni tumbuh dewasa, terbentuk filamen aerial yang disebut sporofor (sporophore) yang menonjol ke arah atas dari permukaan koloni dan menghasilkan spora. Spora disebut konidia, sangat berbeda dari spora bakteri Bacillus atau Clostridium. Pembentukan spora terjadi oleh terbentuknya dinding melintang (sekat) dalam sporofor multinukleat diikuti pemisahan sel-sel inividu ke dalam spora. Banyak hidup di tanah. Bau yang khas dari tanah merupakan bau metabolit Streptomyces yang disebut sebagai geosmin. Menghasilkan antibiotik misalnya streptomycin, neomycin, tetracycline
Cyanobacteria. Merupakan group yang besar, heterogen secara morfologi dan ekologi, bersifat fototrof oksigenik. Dalam sejarah: organisme fototrof yang berperan mengubah atmosfer yang pada awalnya anoksik menjadi oksik. Ukuran sel bervariasi mulai dari berdiameter 0,50-1,0 μm sampai sebesar 40 μm (pada spesies Oscillatoria princeps). Struktur dinding sel mirip bakteri Gram-negatif, memiliki peptidoglikan. Banyak yang menghasilkan selubung berlendir, atau semacam lapisan selubung yang mengikat kelompokan sel-sel atau filamen. Sistem membran fotosintetik sering komplek dan berlapis-lapis. Pada Cyanobacteria yang sederhana, membran tilakoid tersusun sebagai lingkaran konsentris di sekitar tepian sitoplasma. Memiliki satu macam klorofil yaitu klorofil a dan memiliki pigmen biliprotein: fikobilin (phycobilin) yang berfungsi sebagai pigmen aksesori untuk fotosintesis. Satu kelas fikobilin yaitu fikosianin (phycocyanin) berwarna biru dan bersama dengan klorofil a yang berwarna hijau menghasilkan warna biru-hijau. Beberapa Cyanobacteria menghasilkan fikoeritrin (phycoerythrin) yang merupakan fikobilin berwarna merah, sehingga spesies yang memiliki fikoeritrin berwarna coklat. Cyanobacteria yang hidup sebagai plankton memiliki vesikula gas yang berfungsi mengatur bouyancy sel, sehingga sel tetap berada di suatu posisi dalam kolom air yang mendapatkan penyinaran optimal. Beberapa Cyanobacteria berfilamen membentuk sel khusus: heterokis, yang bulat dan biasanya sel-sel yang membesar terdistribusi sepanjang filamen atau berlokasi di dekat salah satu ujung filamen
Chlamydia. Genus Chlamydia dan Chlamydophila merupakan parasit obligat dengan kapasitas metabolisme rendah. Chlamydophila psitacci: menyebabkan penyakit psittacosis, penyakit epidemi pada burung yang dapat menjalar ke manusia menyebabkan gejala semacam pneumonia. Chlamydophila trachomatis: menyebabkan trachoma, melemahnya mata yang dicirikan oleh kornea yang berbintik dan berpembuluh, dapat menyebabkan kebutaan. Dinding sel tipe Gram-negatif
Planctomyces
Genus Planctomyces
Verrucomicrobia. Membentuk prosteka. Genus Verrucomicrobium dan Prosthecobacter membentuk 2 atau beberapa prosteka. Pembelahan secara simetris, sel induk dan anakan mengandung prosteka. Flavobacteria. Flavobacteria memiliki anggota beragam, dari aerob obligat sampai anaerob obligat
Cytophaga. Bentuk batang, panjang, ramping, gram-negatif sering memiliki ujung runcing, bergerak dengan meluncur. Banyak anggota Cytophaga dapat menguraikan polisakarida seperti selulosa, agar atau khitin. Enzim selulase tidak bersifat ekstraseluler melainkan melekat di selubung sel. Ada yang bersifat patogen pada ikan misalnya Cytophaga columnaris penyebab penyakit columnaris, dan Cytophaga psychrophyla penyebab penyakit air-dingin
Bakteri belerang hijau. Menggunakan H2S sebagai donor elektron, mengoksidasinya menjadi S0 kemudian menjadi SO4- (seperti pada bakteri belerang ungu). Sebagian besar spesies dapat mengasimilasi senyawa organik dalam jumlah sedikit dalam cahaya (fotoheterotrof). Autotrofi tidak melalui siklus Calvin tetapi kebalikan arah dari siklus asam sitrat. Contoh genus: Chlorobium
Spirochetes. Gram-negatif, motil, terpilin, bentuk ramping dan lentur. Tersebar di lingkungan akuatik dan dalam tubuh hewan. Penyebab penyakit misalnya sifilis (Treponema pallidum). Sel terbuat dari silinder protoplasma terdiri dari daerah yang terselubungi dinding sel dan membran sitoplasma. Motilitas oleh adanya flagela tunggal atau banyak yang ada di ujung. Flagela melipat ke arah menjauh dari ujung tumbuhnya sepanjang protoplasma dan berada di periplasma, disebut endoflagela. Protoplasma dan endoflagela dikelilingi oleh lapisan-lapisan membran fleksibel disebut selubung luar.



Thursday, December 19, 2013

Pharmaceutical Teratogens


Merupakan obat – obatan yang bisa menyebabkan malformasi pada janin apabila dikonsumsi oleh ibu hamil.
Macam obat yang tergolong pada Pharmaceutical Teratogens :
  1. Thalidomide : merupakan obat anti mual yang banyak digunakan oleh wanita hamil.
Efek malformasi yang terjadi adalah kelainan usus, cacat pendengaran, absent ear, anomali ginjal, dan kelainan tubuh.
  1. Diethylbestrol (DES) : Dapat memacu sintesis estrogen & progesteron oleh plasenta.
Sebanyak 25% malformasi pada kelahiran bayi perempuan menyebabkan kanker vagina dan leher rahim, kelainan rahim, serta pada bayi laki – laki memiliki kelainan pada organ genetalia-nya.
  1. Retinoic acid : Merupakan obat jerawat yang dapat menyebabkan malformasi pada fetus berupa hydrocephaly, craniofacial alterations, cleft palate, neural tube defect, kelainan jantung, thymic aplasia, psycological impairments, absent or defective ears, small jaw, kidney alteration dan IQ dibawah angka 85.
  2. Valproic acid : merupakan obat epilepsi. Jika konsumsi obat ini melebihi dosis 500 mg per hari dapat menyebabkan malformasi pada kelahiran berupa lumbosacral spina bifida, midfacial hypoplasia, deficient orbital ridge, prominent forehead, congenital heard disease dan decrease postnatal growth.
  3. Warfarin : merupakan obat antikoagulan yang digunakan pada pasien penderita kelainan katup jantung. Efek teratogeniknya berupa  skoliosis, brachydactyly, hipoplastic nose, kelainan mata dan keterbelakangan mental.

Industrial Teratogen

a.    Arsenic
Arsenik salah satunya dapat dihasilkan  dari aktivitas penambangan tembaga, seng, dan timbal, serta industri- industri  kimia dan  kaca .  Mekanisme masuk ke dalam tubuh yaitu arsen melintasi plasenta (pembatas) dan masuk ke fetus. Selain itu, arsen larut dalam lemak karena berat molekulnya relatif kecil. Didalam tubuh arsen dapat terakumulasi, sulit untuk dideteksi dan memiliki efek jangka panjang. Pada orang yang menglami keracunan arsen dapat dibedakan menjadi dua yaitu akut adalah memiliki jangka waktu yang pendek dalam dosis besar sehingga efek terjadi saat itu juga. Yang kedua yaitu kronis adalah memiliki jangka waktu yang panjang dalam dosis sedikit sehingga efek yang dirasakan lama.
b.    Cadmium
Salah satunya didigunakan dalam industri batu baterai, tinta printer, dan alat-alat elektronik. Di dalam tubuh cadmium berikatan dengan protein yang disebut methalothionein. Methalothionein banyak ditemukan/dipoduksi dalam plasenta.  Jika Cadmium masuk ke dalam plasenta, dan berikatan dengan methalothionin, maka protein tersebut tidak bisa mengikat Zn dan Cu sehingga proses metabolisme di dalam tubuh akan tergganggu.
c.    Timbal
Timbal banyak ditemukan di lingkungan. Zat ini berbahaya dalam pembentukan otak embrio. Pb dapat masuk melalui plasenta, karena memiliki urkuran mampu melewati plasenta. Hal ini akan mengakibatkan premature pada bayi, mengganggu system syaraf pada bayi karena timbale larut dalam lemak sehingga masuk dalam pembuluh darah kapiler pada otak, serta mempengaruhi proses reproduksi yaitu spermatogenesis terhambat, menyebabkan bentuk morfologi spermatozoa abnormal. Dan bayi yang terkena timbal umumnya memiliki berat badan kurang dari 2 kg.
d.   Merkuri
Merkuri umumnya digunakan pada tambang emas, dan bersifat kumulatif. Merkuri dapat menembus plasenta. Embrio lebih sensitive dari orang dewasa dalam menerima adanya zat merkuri. Dapat mempengaruhi kecacatan otak. Serta dapat menyebabkan diplegic atau tetraplegic, mengganggu pembentukan tungkai. Selain digunakan dalam industry pertambangan, mrkuri juga digunakan dalam fungisida pada padi dan gandum yang telah dipanen agar tidak membusuk. Dampak dari adanya merkuri dalam limbah cair yang masuk dalam perairan / badan air maka merkuri akan terakumulasi dalam hewan – hewan perairan

Agricultural Teratogen

Pestisida merupakan suatu substansi atau campuran zat yang digunakan untuk mencegah, merusak, atau untuk menolak hama. Hama dapat berupa hewan, tanaman (gulma), atau mikroorganisme. Semua jenis pestisida berpotensi meracuni makhluk hidup.
Insektisida organoklorin dapat mengganggu kesuburan dan reproduksi, karena merupakan senyawa yang menyerupai estrogen. Pada spesies burung, insektisida menghambat pembentukan Ca pada cangkang telur, sehingga cangkang menjadi lemah dan mudah terserang infeksi bakteri, sehingga mengakibatkan kematian embrio. Pada spesies ikan, insektisida terakumulasi dan terkonsentrasi pada kantung putih telur.
DDT dapat mereduksi ukuran testis pada tikus jantan dan memiliki efek estrogenic pada tikus betina. Insektisida dieldrin dapat mengurangi tingkat fertilitas, meningkatkan kematian, dan mengakibatkan penulangan terganggu serta penambahan jumlah tulang rusuk, juga mengurangi jumlah sperma dan menghambat motilitas aktif sperma.
Herbisida
          2,3,7,8-tetrachloro-dibenzo-p-dioxin (TCDD) pd dosis 30ug/g menyebabkan malformasi: cleft palate & congenital renal abnormalities
          2,4,5-T pd dosis 15-100 mg/kg yang dikenakan selama organogenesis jg menunjukkan malformasi yang sama dgn TCDD meskipun tdk 100% hewan uji mengalami malformasi
Jenis-jenis fungisida yang teratogenik :
1.       Phthalimides
Captafol dan folpet (mempunyai struktur dan efek yang sama dengan thaliolomid)
2.       Dithiocarbonat (maneb)
Embrio toksik ( menurunkan angka kehamilan, merubah siklus estrus dan perkembangan fetus)


RECREATIONAL TERATOGENS


1.       Alkohol: senyawa kimia organik gugs hidroksil yang terikat pada atom C no 2 dan H
a.       Etanol: penyebab Fetal Alcohol Syndrome
b.      Menyebabkan kecacatan fisik pada sistem organ multiple
c.       Gangguan pertumbuhan intra uterin ditandai dengan lingkar kepala, panjang badan, berat badan masing-masing organ tidak normal
d.      Mengganggu sintesis protein jaringan sang ibu dan janin melalui reduksi RNA dan DNA serta reduksi total dan subsel isi protein, sehingga mengganggu fungsi sel yang mendasar untuk pertumbuhan
e.      30-40% bayi lahir cacat sebagai manifestasi dan retardasi pertumbuhan intra uterin, pertumbuhan motorik halus dan kasar, IQ < 80
f.        Malformasi wajah dengan ditandai wajah kecil/ micrognathia, fisura pelbrae pendek, hidung pesek, bibir atas tipis, lipatan epicanthus, gangguan gerak bola mata fibroplasia kornea
2.       Rokok
a.       Hydrogen sianida: gangguan peredaran darah karena rusaknya elastin, menghalangi pernapasan
b.      Amoniak: penyebabkan pingsan/ koma
c.       Phenol: menghalangi aktivitas enzim
d.      Toulena: dermatitis, kerusakan sistem saraf pusat, pandangan kabur, kerusakan ginjal, kerusakan hati
e.      Butana: kerusakan sistem saraf pusat
f.        Arsenik: kerusakan sistem pencernaan, syok, koma, gangguan saraf
g.       Dibenzauridin: penyebab kanker
h.      Vinil klorid: bereaksi dengan guanin pada DNA menyebabkan DNA-adduct
i.         Benzoprine: pertumbuhan tidak terkendali pada DNA (penyebab kanker)
j.        Napthylamin: menyebabkan kanker kandung kemih
k.       Metanol: dapat merusak penglihatan
l.         Aseton: menyebabkan iritasi kulit
m.    Asap rokok: menyebabkan tekanan darah bayi menjadi abnormal
3.       Narkoba
a.       Kokain: Bisa melewati plasenta dengan mudah
-          1/3 bayi dari ibu yang mengkonsumsi kokain lahir prematur
-          Berat badan lahir lebih rendah dari normalnya
-          3X kemungkinan lebih besar memiliki lingkar kepala sangat kecil
-          Bayi menunjukkan gejala mudah marah, gelisah, menangis melengking dan tremor
-          Meningkatkan resiko keguguran dan abruptio plasentae (terlepasnya sebagian plasenta dari dinding rahim dan menyebabkan pendarahan)
-          Bayi menderita gejala sakaw, kejang, insomnia, kram
-          Dikemudian hari anak akan mengalami kesulitan belajar
-          Bayi mengalami gangguan mental
b.      Heroin
-          Bayi lahir prematur dan berat badan rendah
-          Kesulitan bernapas, kadar gula rendah
-          Pendarahan di kepala, gangguan mental
-          Bayi sering muntah, diare, kaku persendian
-          Bayi lahir dengan cacat pada jari (kurang)
-          Pertumbuhan lambat
-          Pertumbuhan organ tidak sempurna
c.       Ganja
-          Terkena penyakit THC yang menghambat perkembangan gerak bayi
-          Anak memiliki tabiat buruk, sulit berpikir dan mempunyai tingkat kemarahan tinggi

-          Gangguan terhadap rangsangan visual

Teratogen Alami

Catatan Kuliah

Teratogen alami ada 3 sumber yaitu yang berasal dari tanaman, parasit, dan radiasi ionisasi.
A.    Tanaman
      Dampak dari tanaman yang beracun dapat menyebabkan kematian embrio, aborsi, dan kematian yang tidak lazim. Racun tanaman juga mengganggu reproduksi melalui dampaknya terhadap kesuburan laki-laki (berdampak pada spermatogenesis). Racun tumbuhan dapat dengan mudah masuk ke dalam plasenta pada dosis yang cukup tinggi dan tersedia pada waktu tertentu selama kehamilan sampai berdampak pada perkembangan fetus. Contoh beberapa tanaman yang menyebabkan malformasi:
1.      Astragalus dan Oxytropis spp
            Senyawa penyebabnya adalah Swainsonine (indolizidine alkaloid). Dicurigai bersumber dari peternakan sapi, domba dan pada kuda. Tanaman ini berdampak pada pituitary gland yang mempengaruhi produksi gonadotrophin, ovarium (level estrogen dan progesterone), uterus dan plasenta dan secara langsung pada fetus. Akibatnya adalah aborsi, ketidaksuburan, cacat janin dan gangguan pada sirkulasi plasenta yang berakibat pada akumulasi cairan yang terlalu banyak pada uterus (hydrops).
            Cacat janin: cacat anggota badan (badan melintir) akibat kontraksi tendon fleksor kaki dan perkembangan abnormal dari tulang dan sendi serta pembesaran hati dan kelenjar tiroid. Swainsonine pada ​​banteng jantan       mempengaruhi kelenjar pituitari yang mengubah kadar gonadotropin yang normal      fungsi testis: mempengaruhi sel yang memproduksi sperma, menyebabkan pembentukan sperma yang abnormal dengan penurunan motilitas        mempengaruhi kemampuan reproduksi.
2.      Lupinus spp
            Sebagian besar spesies dari lupin tidak beracun dan digunakan secara luas di beberapa bagian dunia sebagai sumber makanan berprotein tinggi untuk dikonsumsi manusia dan hewan.
            Dasar teratogenik: quinolizidine (anagyrine) dan alkaloid piperidin dalam semua bagian tanaman.
            Penyakit betis bengkok (ditandai dengan kelainan bentuk tulang)    0,5-1,0 kg / hari antara hari 40 dan 70 kehamilan.
Crooked Calf Disease
Limb deformitas (arthrogryposis)     anggota badan depan biasanya paling parah terkena dampak dengan cacat yang terjadi di siku, lutut (tulang pergelangan tangan) & fetlock sendi. Malformasi kolom vertebra (scoliosis, kyphosis, tortikolis) dan malformasi langit (Sumbing).
3.      Conium maculatum
Mengandung alkaloid teratogenik yaitu coniine yang menyebabkan kontraksi rahim dan neurotoksik. Penyebab: kelainan bentuk tulang (penyakit betis bengkok)     deformitas tulang sendi karpal dan hock (arthrogryposis).
4.      Veratrum spp
Beberapa jenis digunakan sbg obat hipotensi. Penyebabnya adalah Alkaloid teratogenik seperti cyclopamine, jervine dan cyclopasine. Keracunan Veratrum kebanyakan terjadi pada domba, sapi, kambing, dan llamas. Akibatnya: kelainan bentuk cyclops anak domba jika betina yang hamil makan jumlah yang cukup tanaman tsb selama 13 - hari ke-14 kehamilan & pemendekan kaki dan agenisis trakea mungkin berkembang.

Tanaman tembakau terdapat 2 alkaloid paling aktif sehubungan dengan keracunan hewan yaitu nikotin dan anabasine. Nikotin diserap melalui pencernaan dan saluran pernapasan, memiliki efek pada sistem saraf yang dapat menyebabkan tremor, rangsangan yang membuat rasa senang, ataksia, meningkatkan denyut jantung, gangguan pernapasan dan koma. Sedangkan anabasine bersifat teratogenik pada babi, domba, dan anak sapi yang menyebabkan kelainan bentuk tulang (arthrogryposis) pada tungkai dan tulang belakang, kaki bengkok (malformasi tulang karpal, fetlock dan pastern), kelengkungan tulang belakang yang abnormal (scoliosis) dan leher terpuntir (tortikolis). Tanaman Gutierrezia  mengandung senyawa aktif diantaranya steroids, terpenoids, saponins, dan flavones. Triterpen saponin yang bersifat toksik dan penyebab aborsi pada sapi, domba, dan kambing pada setiap tahap kehamilan. Pada Pinus ponderosa memiliki senyawa asam isocupressic yang menyebabkan kelahiran prematur atau aborsi pada lembu ditandai penurunan aliran darah rahim sebagai akibat dari vasokonstriksi. Fitoestrogen ditemukan di beberapa tanaman antara lain: alfalfa (Medicago sativa), duri medis (Medicago spp.), Semanggi merah (Trifolium pratense), semanggi bawah tanah (Trifolium subterran), dan kacang kedelai yang menyebabkan infertilitas.