Wednesday, March 14, 2012

WERKSTUK Michelia alba Dc. ( Kantil Putih )

WERKSTUK
Michelia alba Dc.
( Kantil Putih )

Tugas ini disusun untuk melengkapi praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan I




disusun oleh :
Nama : Wardha Ayu A
NIM : M0410065
Kelompok : VII
Asisten : Ainun Nadhifah



JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011


BAB I
PENDAHULUAN


I.1 Latar Belakang

Michelia alba D.C adalah sejenis pohon berkayu yang memiliki tinggi rata-rata 30 meter. Konon, tumbuhan ini berasal dari India dan banyak tersebar di Asia Tenggara dan Asia Timur
Pengantin di pulau Jawa sering menggunakan bunga Michelia alba D.C pada ujung untaian bunga melati yang menghias rambut mempelai perempuan. Bunga Michelia alba D.C atau kerap disebut Michelia alba D.C dalam Bahasa Jawa, memang bentuknya indah dan berbau harum. Ternyata, dari tanaman berbunga itu, Michelia alba D.C berkhasiat meredakan demam dan penyakit lainnya. (Qumairah, 2009)

Pencemaran Air

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Air merupakan
kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan apabila
di bumi tidak ada air. Air sangat diperlukan oleh manusia,hewan dan tumbuhan. Namun air
juga dapat menjadi bencana yang sangat merugikan manusia jika tidak dikelola dengan benar
dan baik. Air bersih sangat dibutuhkan oleh manusia, baik untuk keperluan
hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk
keperluan pertanian dan lain sebagainya. Kebutuhan air bersih semakin meningkat. Namun
persediaan air bersih semakin berkurang karena berbagai macam pencemaran lingkungan
yang dapat terjadi karena perbuatan manusia. Pencemaran air di banyak wilayah di Indonesia,
telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta
keengganannya untuk melakukan penegakan hukum secara benar menjadikan masalh
pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin lama makin parah dan sulit untuk

Laporan KKL Bogor

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

TAKSONOMI TUMBUHAN

STUDI KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN TINGKAT TINGGI
DI MUSEUM ETNOBOTANI, HERBARIUM BOGORIENSE,
KEBUN RAYA BOGOR, KEBUN RAYA CIBODAS
DAN TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO


Disusun oleh :
Kelompok IV

1. Aditya Ferdi
2. Arum Asri
3. Chatarina Prastiwi
4. Dhimas Sandhiatma
5. Faradina Kusumanigtyas
6. Lintang Amilatun
7. Rohmatul Laily
8. Syarafina Ratna Putri
9. Wardha Ayu Andriyuni
10. Yan Bagus MF


Asisten Pembimbing: Siska Dyah Kusuma Putri
NIM : M040805

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mata kuliah Taksonomi Tumbuhan, merupakan pelajaran yang mempelajari tentang seluk beluk tumbuhan mengenai bentuk morfologi, anatomi dan juga tentang identifikasi dari spesies tumbuhan tersebut sehingga dapat dibuat klasifikasi. Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang berlimpah, terutamanya keanekaragaman hayati. Kekayaan alam hayati tersebut menyangkut keanekaragaman tumbuhan maupun keanekaragaman hewan dan merupakan sumber plasma nutfah yang dapat memberikan manfaat bagi hidup manusia.

Pembelahan Sel dan Gametogenesis

A. PENDAHULUAN
Salah satu paham yang paling berharga dari para bioligiwan abad 19 adalah bahwa setiap sel di bumi ini berasal dari sel yang sudah ada. Mikroorganisme bersel satu apapun yang kita permasalahkan atau setiap sel jaringan berasal dari sel yang sudah ada terlebih dahulu. Sel memiliki kesinambungan genetik (Kimbal, 1983). Kesinambungan tersebut karena sel selalu membelah dan bereproduksi. Jadi kehidupan dapat terus berlanjut.

Semua organisme eukariotik yang berkembang biak secara seksual tergantung dari reproduksi sel. Hal ini karena zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang dibuahi oleh sel sperma. Zigot yang bersel tunggal harus mengalami pembelahan atau reproduksi untuk mencapai ukuran tertentu.

Sel mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’. Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan sitoplasma. (Anonim1.2009)

Limbah Jerami Sebagai Substrat Industri

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG
Produksi pertanian Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan meningkatnya pula limbah yang dihasilkan selama pemanenan dan proses pengolahannya. Limbah padat dari kegiatan pertanian seperti jerami, serbuk gergaji kayu, tandan kelapa sawit, batang dan bonggol jagung, serta bagas tebu tersusun oleh lignoselulosa. Lignoselulosa memiliki komposisi selulosa sebesar 45% dari berat kering bahan. Sedangkan hemiselulosa menempati 25-30% dan sisanya adalah lignin.

Selulosa dan hemiselulosa adalah polisakarida yang dibangun oleh ikatan β-1,4 glikosidik (Howard, 2003). Ikatan β-1,4 glikosidik merupakan ikatan yang stabil yang tidak mudah terputus. Akibatnya, proses dekomposisi alami limbah tersebut berlangsung lama yang selanjutnya menyebabkan penumpukan sampah organik di lingkungan jika tidak ditangani lebih lanjut. Untuk mempercepat proses dekomposisi limbah tersebut diperlukan bantuan enzim selulase dan xilanase yang mampu memutus ikatan β-1,4 glikosidik (Howard, 2003). Selain berperan dalam mempercepat daur biomasa di alam, selulase dan xilanase adalah enzim yang digunakan secara luas dalam industri tekstil, deterjen, pulp dan kertas. Selulase juga telah banyak dimanfaatkan untuk peningkatan nilai makanan ternak dengan meningkatkan kecernaannya Hanya saja umumnya enzim yang digunakan saat ini masih impor.