Saturday, June 30, 2012

ANALISA DAMPAK LIMBAH CAIR WARUNG MAKAN TERHADAP KETAHANAN HIDUP IKAN NILA (Oreochromis niloticus)






Daniel Fajar M0410012
Dwi Lumintang Sari M0410020
Fitria Diniah M0410029
Hana Widyanti M0410031
M. Jundi F. M0410041
Prabastoro Fendi K. M0410047
Reguird Alleini M0410051
Tyas Utami N. M0410063
Wardha Ayu A. M0410065



JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012




ABSTRAK

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kualitas limbah di beberapa warung makan di beberapa fakultas di UNS, mengetahui kualitas limbah terhadap insang ikan nila (Oreochromis niloticus), dan mengetahui kualitas limbah warung makan terhadap perilaku ikan. Air Limbah yang digunakan sebagai sample diambil dari 3 warung makan yang ada di Lingkungan kampus UNS. Warung makan yang diambil sample diantaranya adalah kantin di Fakultas kedokteran (FK), kantin Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan kantin di Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR). Penelitian dilakukan di salah satu tempat tinggal praktikan selama 2 minggu yaitu tanggal 14 – 26 Mei 2012. Percobaan ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri 2 faktor dengan 1 ulangan. Dua faktor yang digunakan adalah konsentrasi limbah yaitu 25 % dan 12,5% dari 10 liter air murni. Dari hasil penelitian, pada ember yang berisi limbah dari kantin FMIPA dan FSSR dengan takaran 12,5% dan 25% semua ikan mati, insang berwarna pucat, dan menunjukan perubahan perilaku karena pengaruh limbah. Sedangkan pada ember yang berisikan limbah dari FK dengan takaran 12,5% dan 25% semua ikan masih dapat bertahan hidup dengan sehat dan warna insang cenderung cerah. Dari ketiga limbah kantin yaitu kantin FSSR, MIPA, dan FK, limbah kantin kedokteran yang paling baik, karena ikan nila masih dapat hidup dengan baik pada limbah kedokteran baik konsentrasi 12,5% maupun 25%.

Keywords: limbah, nila (Oreochromis niloticus), limbah cair, limbah kantin, insang.

Wednesday, May 2, 2012

KROMOSOM & KROMATIN


A. Pengertian Kromosom dan Kromatin
Kromosom berasal dari kata chroma dan soma=badan. Setiap organisme selain memiliki sepasang kromosom tersebut juga memiliki kromosom kelamin atau yang disebut gamet yang berasal dari hasil pembelahan sel yang membagi jumlah kromosom menjadi jumlah setengahnya yang disebut kromosom haploid. Jumlah kromosom pada setiap organisme yang berada dalam satu spesies adalah sama. Sebagai contohnya adalah jumlah kromosom somatik manusia yaitu 46 kromosom, tembakau 48 kromosom, dll. Akan tetapi jumlah kromosom diploid tersebu tidak mempengaruhi posisi tiap organisme dalam pohon pilogeni atau dalam pengklasifikasian. Karena yang menentukan sifat suatu spesi yaitu informasi genetik yang dibawa oleh kromosom tersebut.

Wednesday, April 25, 2012

LICHENES

BAB I
PENDAHULUAN
Penemu pertama kali Lichenes adalah Schwender 1876. Sedangkan yang menggunakan kata Lichenes pertama kali adalah Theoprastus. Bapak Lickenologi adalah Eric Acharius ( merintis penelitian tenyang bentuk morfologi Lichenes). Menurut Gopta 1981 dalam bukunya : Text Book of Fungi, Lichenes terdiri dari 400 genera dan mempunyai 15.000 spesies. Lichenes tergolong tumbuhan perintis yang merupakan organisme yang ikut ambil bagian dalam proses pelapukan batu menjadi tanah. Struktur tubuhnya merupakan asosiasi simbiosis antara jamur dan alga. Simbiosis dalam bentuk simbiosis mutualistik dan helotisme yang dapat membentuk satu kesatuan morfologi yang berbeda dengan spesies-spesies lain pada komponen-komponennya. ( Muzayyah, 2005)
Dikatakan simbiosis mutualisme karena alga yang mempunya klorofil menghasilkan karbohidrat dalam fotosintesis sehingga fungi mengambil air dan mineral-mineral dari lingkungan dan beberapa material lain untuk membuat makanan. Sedangkan helotisme maksudnya pada awalnya menguntungkan, tapi selanjutnya Fungi bersifat parasit pada alga, alasannya karena pada Lichenes hanya Fungi yang membentuk alat untuk berkembang biak berupa badan buah atau thalus, kedua, terdapat haustoria pada sel alga. (Muzayyah, 2005)

Wednesday, April 11, 2012

FERMENTASI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

A. TUJUAN
Terampil membuat produk makanan terfermentasi.

B. DASAR TEORI

1.Fermentasi

Salah satu syarat untuk mempertahankan hidup adalah penyedi-aan energi yang sinambung. Energi ini diperoleh dengan cara menya-dap energi kimia yang terbentuk dalam molekul organik yang disin-tesis oleh fotosintesis. Proses pelepasan energi yang menyediakan energi bagi keperluan sel itu dikenal dengan istilah proses respi-rasi (Loveless, 1991).
Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demiki-an respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat respirasi a- dalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat-interme-diat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi (Anonim, 2009).

Wednesday, April 4, 2012

Penggunaan PCR Untuk Materi Genetik

BAB I. PENDAHULUAN

DNA (Deoxyribo Nukleid Acid) adalah macam asam nukleat yang berhubungan dengan hereditas. Penemu DNA adalah seorang ahli kimia asal Jerman Friederich Mieschier (1869), yang menyelidiki susunan kimia dari nucleus. Berdasarkan hasil penelitian Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins pada DNA dengan menggunakan sinar – X, James Watson dan Francis Crick (1953). mengemukakan suatu model gen yang terkenal dengan nama double helix (tangga tali berpilin ganda). Watson dan Crick mendapatkan hadiah nobel pada tahun 1962 atas penemuan tersebut. Deoxyribo Nukleid Acid mengandung informasi genetik dari mkhluk hidup, dan kebanyakan terdapat di dalam kromosom. Beberapa kejadian memberi petunjuk secara tidak langsung bahwa DNA itu mengandung informasi genetik dari makhluk hidup, misalnya;